TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perkembangan kumulatif ekspor asal Provinsi Bali mengalami kenaikan sejak Februari 2015 dibandingkan Januari 2015.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Perancis menjadi negara tujuan yang menduduki peringkat pertama dengan kenaikan ekspor sebesar 112,19 persen dari US$ 1.114.466 di Januari 2015 menjadi US$ 2.364.782 pada bulan Februari 2015.
Selain Perancis, ada negara Singapura, Jepang, Spanyol, Greece/Yunani, Kanada, Jerman, Philipina, Brazil dan Hongkong.
Komoditas yang mengalami peningkatan nilai ekspor terbesar, Februari 2015 terhadap Januari 2015 diantaranya pakaian jadi bukan rajutan dengan nilai mencapai US$ 6.485.590 bulan Februari 2015 naik 19,20 persen dari bulan Januari 2015 sebesar US$ 5.440.808.
Pakaian jadi bukan rajutan adalah komoditas ekspor tertinggi di Bali. Kemudian disusul dengan perabot penerangan rumah, daging dan ikan olahan, kayu serta barang dari kayu, kain perca, barang logam dasar, jerami (bahan anyaman), plastik, mesin peralatan dan perhiasan permata.
Kepala Badan Pusat Statistik Bali, Panusunan Siregar mengatakan, pangsa pasar utama ekspor Bali adalah Perancis, Singapura, Jepang dan Spanyol.
"Bagaimana agar menggenjot ekspor di negara ini, supaya dollar semakin banyak masuk ke Indonesia," ujarnya.
Lanjutnya jika Perancis, adalah negara pertama penyumbang dollar awal tahun ini, maka Singapura dan Jepang adalah runner up nya. Baginya, Singapura adalah kompas pelita untuk mendorong ekspor.
"Tinggalkan kebiasaan lama kita mengimport dari Singapura, seharusnya ekspor dari Bali ke sana yang digenjot," ucapnya.
Termasuk dengan negara Jepang, yang merupakan pengekspor utama ikan dan udang, tetap harus diperhatikan. (*)
from Tribun Bali http://ift.tt/1CdfO2Q
via BaliWiki
0 comments:
Post a Comment