TRIBUN-BALI.COM, DEMPASAR - Kenaikan harga sejumlah bahan pokok makanan, seperti cabai, bawang merah, dan beras, membuat pemilik Warung Bebek D'Uma, I Ketut Yudiana, menanam cabai di belakang restorannya.
"Saya sudah sering kena pengalaman paceklik kalau harga bahan pokok makanan naik. Saya mengakali dengan menanam sendiri cabai dan daun ubi di halaman belakang," ujar pria berusia 42 tahun ini kepada Tribun Bali , Jumat (3/4).
Ada sekitar 40 tanaman cabai di lahan seluas 1,2 hektare di belakang restorannya.
Menurutnya, kenaikan harga-harga itu membuat omzetnya turun drastis 10 - 15 persen. Namun, dia tidak menaikkan harga makanan yang dijualnya, hanya mengurangi profit.
Pria asli Sanur, Denpasar ini, sangat menyayangkan harga bahan pokok yang belakangan naik turun. Dia berharap pemerintah bisa segera mengantisipasi hal ini, agar perekonomian tidak semakin terpuruk, khususnya bagi kalangan pengusaha kuliner.
Keluhan naiknya harga-harga bahan pokok makanan juga dikeluhkan Supervisor Restoran Leko, Hendra Sanjaya. Dampak yang sangat terasa adalah naiknya harga elpiji 12 kilogram.
“Dampaknya jelas pengeluaran bertambah, keuntungan jadi berkuran. Kita tidak mungkin menaikkan harga begitu saja,” ujarnya.
from Tribun Bali http://ift.tt/19Xcdyi
via BaliWiki
0 comments:
Post a Comment