TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah negara di wilayah Teluk tengah dilanda badai pasir dahsyat pada Kamis (2/4/2015). Seperti dilaporkan Huffington Post, dahsyatnya badai pasir di negara Teluk menjadikan Dubai bernuansa Mars: coklat dan berdebu tebal.
Tak hanya membuat orang-orang sulit bernapas, badai pasar juga mematikan aktivitas komersil di kota tersebut. Masih menurut HuffPost, badai terus membawa debu halus di udara. Sekilas membuat kita berpikir soal gambaran tentang (planet) Mars.
Meja kafe segera dikemas, pintu dan jendela pun ditutup, akibat badai yang turun sepanjang hari itu. Para pekerja yang kebetulan sedang berada di luar ruangan tak ketinggalan memakai masker juga syal-syal tebal supaya debu tidak seenaknya menerobos hidung. Sebuah rumah sakit melaporkan adanya peningkatan pasien yang mengeluh sesak napas.
“In the U.S. they have ‘snow days’ where and companies cloes due to heavy snowfall. So my question is, sand days anyone? (Di AS, mereka punya ‘hari salju’di mana sekolah-sekolah dan perusahaan-perusahaan libur lantaran salju yang tebal. Pertanyaan saya, siapa yang akan menikmati ‘hari pasir’?)” tulis kolumnis UEA cum motivator Khalid al-Ameri yang mem-posting foto dirinya mengenakan jilbab putih yang dililitkan ke mukanya untuk keluar rumah.
Foto-foto berikut mungkin bisa menjelaskan bagaimana kondisi Dubai selama badai pasir dahsyat itu melanda Ibu Kota Uni Emirat Arab itu.(Huffingtonpost)
from Tribun Bali http://ift.tt/1Gh8wBC
via BaliWiki
0 comments:
Post a Comment