TRIBUN-BALI.COM - Seorang pria di Pakistan barat laut menembak mati mantan tunangan dan sembilan anggota keluarga perempuan itu, enam bulan setelah membunuh orang tua dan dua saudaranya sendiri, karena menolak untuk membayar mahar buatnya.
Tersangka berusia 25 tahun itu, yang menurut polisi bernama Mir Ahmad Shah, kabur setelah melakukan serangan saat fajar, menggunakan senapan serbu AK-47 di distrik Charsadda, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
"Dia menyerbu rumah dan menewaskan 10 anggota keluarga itu saat mereka tidur," kata kepala polisi distrik Shafiullah Khan.
Polisi juga menambahkan, dua anak dan empat perempuan termasuk di antara para korban tewas. Khan mengatakan, Shah sudah dicari sebagai buron terkait pembunuhan orangtua dan dua saudaranya tua tahun lalu.
Keluarganya menolak untuk menerima permintaan ayah tunangannya saat itu berupa sebuah rumah tinggal sebagai mahar.
Gulzar Khan, seorang pejabat polisi yang lain, mengatakan setelah membunuh anggota keluarganya sendiri, Shah menjadi marah terhadap calon mertua, karena membuat permintaan mahar yang besar itu.
Shah merupakan sepupu dari mantan tunangannya, kata Abdul Rashid, seorang perwira polisi senior yang lain.
Polisi mengatakan, mereka telah melakukan pencarian ekstensif, menyerbu tiga tempat yang diduga sebagai lokasi persembunyian Shah dan mengetatkan keamanan di sejumlah titik masuk ke wilayah suku tetangga di mana pria itu mungkin akan mencoba untuk mencari perlindungan.
Pernikahan di Pakistan biasanya diatur, dan sering terjadi di antara sepupu. Keluarga pengantin perempuan kadang-kadang menuntut mahar yang besar sebagai bentuk jaminan jika pernikahan berakhir dengan perceraian.
Di wilayah itu mahar biasanya dibayar oleh pengantin pria atau keluarganya untuk pengantin perempuan pada saat pernikahan. Bentuknya dapat berwujud uang atau hadiah.(*)
from Tribun Bali http://ift.tt/1NQ8Oi5
via BaliWiki
0 comments:
Post a Comment